Behind the truth
“Rere” panggil rendy pelan
Rendy memilih untuk berjongkok di depan rhea menyingkirkan tangannya yang menutupi wajahnya
“Kak rendy” lirih rhea
Rendy tersenyum simpul mengangguk ke arah rhea berusaha menularkan senyumnya
“Kok tau rere disini? Perasaan zenly nya udah mati” tanya rhea mengalihkan pandangannya
“Aneh ya? Kamu selalu ke halte tanpa sadar” gumam rendy pada dirinya sendiri
Rhea menggeser duduknya sambil menepuk kursi disebelahnya
“Duduk kak nanti kesemutan” gumam rhea pelan
Rendy terkekeh melihat reaksi rhea yang menyuruhnya duduk disampingnya sebelum senyumnya memudar
“Eh kak?” rhea menurunkan kembali lengan sweater miliknya, rendy mengusap wajahnya kasar
“Kakak kira kamu udah-” Rendy menarik nafas frustasi membelakangi rhea yang terlihat bingung
“Kakak minta putus dulu gara gara om bilang bakal mukul kamu kalau kamu pacaran” jelas rendy berusaha menahan amarahnya