Coda


Mark menghembuskan nafasnya kecewa setelah menelfon Thalia, sepertinya gadisnya memang masih berada di Amerika

“Mark lo ngapain? 2 menit lagi buruan stand by” Ujar Hendery sambil menepuk pundak temannya

Mark mengangguk kemudian masuk ke belakang panggung tanpa menyadari Thalia yang sudah menatapnya sejak tadi

Thalia tersenyum begitu melihat Mark menyelesaikan pertujukan penutupnya dengan Traümerei tanpa menyadari eksistensi gadis tersebut

Pertunjukan sudah selesai 2 jam yang lalu, tetapi ucapan selamat masih membanjiri Mark membuat Thalia harus menunggu lebih lama dari yang Ia perkirakan

“Ngintip keluar apa ngga ya” gumam Thalia sambil melirik Handphone miliknya yang menunjukkan puk 23.41

Sepertinya orang orang sudah mulai pulang, menyisakan para organizer yang sibuk membereskan aula, Thalia segera mengambil tasnya berjalan ke lobby dengan senyum merekah sebelum menyebutkan nama yang sudah mewarnai kehidupan SMA nya

Laki laki keras kepala yang terus menerus memaksa untuk memasuki kehidupannya merobohkan ego tinggi milik gadis itu

“Mark” pekik Thalia yang terlalu bersemangat menyerahkan buket bunga untuk Mark dan memeluknya

“I thought you-”

“Surprise Markie, aku sengaja block twitter kamu sorry takutnya ketahuan” jelas Thalia pelan

Mark menariknya masuk ke aula berdiri disamping piano yang Ia mainkan tadi, memainkan sebuah lagu untuk Thalia

Thalia yang tau alasan Mark memainkan lagu ini hanya bisa menutup mulutnya berusaha menahan air mata yang sudah siap untuk jatuh kapan saja

“My dad proposed my mom with this Thalia kamu ingat kan?” Tanya Mark halus

Thalia segera menyeka air mata nya yang mulai jatuh, Mark berdiri mengangkat wajah Thalia menatapnya dengan penuh kehati-hatian

“Marry me Lia?”

Kalimat singkat yang berhasil membuat Thalia sampai di titik dimana Ia merasa kupu kupu sungguh akan terbang dari dalam perutnya