Deep talk
Wajah Mark terpampang begitu Thalia membuka pintu apartnya setelah membaca pesan milik Mark
Bodoh memang, otaknya memerintahkannya untuk tidak membuka pintu tapi tubuhnya seakan merespon dengan sebaliknya
I miss him a lot
Thalia segera menepis pikirannya yang mulai tidak terduga, menyuruh Mark untuk duduk di sofa sambil membuat minuman untuk mereka
“Aku ngga pacaran sama Vanessa, i even told you dad”, Jelas Mark yang menyusul Thalia ke dapur
“Terus ini apa?” Tanya Thalia penuh emosi sambil menunjukkan percakapan mereka tadi
Mark mengacak rambutnya frustasi melihat perlakuan Thalia yang tidak mempercayainya
“I swear to god Lia, aku beneran udah bilang aku suka kamu aku izin buat deketin kamu” Jelas Mark lembut
“Ternyata sampai akhir papa tetap ngebela Vanessa” lirih Thalia
Mark yang melihat Thalia mulai berkaca kaca segera mematikan kompor kemudian menarik Thalia ke ruang tengahnya
“Kamu bisa cerita sama aku kapanpun kamu mau, aku ngga bohong waktu aku bilang I'm going to protect you like a main cast” ucap Mark sambil memegang tangan Thalia
Thalia memilih untuk menutup mata, menyandarkan kepalanya di bahu milik Mark
“Mark aku pengen nyerah” gumam Thalia
Mark menolehkan mukanya meneliti raut wajah milik Thalia yang tidak terbaca
“I'm going to be the main cast” ucap Thalia yakin