Jatuh
Rhea sedari tadi masih menutup telinganya sesekali meringis mendengar suara ayahnya dari intercom
“Aiden” lirih rhea sambil memeluk lututnya
Ketukan di pintu mulai menghilang tapi rhea masih enggan beranjak sedikit pun
“Rhea? Aku izin masuk ya? Udah ngga ada siapa siapa diluar”
Rhea segera membenarkan penampilannya begitu suara pintu terbuka terdengar sebelum berlari ke arah aiden
Aiden terkekeh sebelum merentangkan tangannya menyambut rhea ke dalam dekapannya
“A-aw” ringis aiden ketika rhea menunbruknya
“Loh ayen kenapa luka?” lirih rhea sambil menyentuh pipi kiri aiden
Aiden hanya tersenyum sambil merangkul rhea ke dapurnya
“Ayen jawab rere ih” protes rhea dengan diamnya aiden
“Kalau aku jawab jatuh kamu percaya?” tanya aiden yang segera digelengi rhea
Aiden terkekeh sekali lagi sambil mengeluarkan makanan yang ia bawa untuk rhea
“Lagian wajar kalau ngelindungin kepunyaan sendiri kan?” Tanya aiden sambil mengelus kepala rhea
“Aiden nginap ya? Nanti takutnya masih ditungguin dibawah” ucap rhea dengan nada bergetar
Aiden tersentak sebelum menghapus air mata yang membasahi wajah perempuan di depannya
“Udah jangan nangis mending obatin aku aja hmm?” tawar aiden pada rhea yang masih sesenggukan