Pokoknya sakit
“Ayenn” teriak lea sambil berlari turun menyusuri tangga dengan heboh
Aiden hanya mendengus gemas melihat tingkah perempuan di depannya itu
“Hati hati nanti jatuh” tegur aiden melangkah mendekat ke arah lea
“Sorry i didn't know you're getting married” ucap lea merasa bersalah membuat aiden kehilangan kata katanya
“No I'm single well thats for you- i mean-”
“Good then um-” ucap lea cepat memotong perkataan aiden membuat keheningan segera menyelimuti mereka
Aiden menggaruk tengkuknya sambil berdehem sebelum membuka suara
“Kamu mau diskusi soal?” tanya aiden sambil menetralkan detak jantungnya
“Oh iya lupa aku mau kerja di rumah sakit tapi kata giselle ngga boleh terus aku bingung soalnya ngga enak numpang” jelas lea cepat
“Kamu ngomongnya emang secepat ini?” tanya aiden ragu yang digelengi lea
“No, sir cuma kalau panik” jelas lea
Aiden berpikir sejenak untuk mencari ide cara membuat lea tetap aman di dalam rumah miliknya
“Sebenarnya aku sakit” ucap aiden membuat lea panik setengah mati
“Gejalanya gimana? Di area mana? Ada p3k atau stetoskop? Kayanya aku haru beli peralatan baru” tanya lea panik sambil memutar tubuh aiden
“Disini kayanya aku gastritis” ucap aiden menunjuk bagian perutnya membuat lea mengerinyitkan dahinya
“Um itu ginjal sir” ucap lea membuat aiden panik
“Ini”
“Pankreas?”
“Maksudnya disini”
“Hati? Usus? Empedu? Sebenarnya sir sakit di bagian mana?” tanya lea jengah melihat kelakuan aiden
“Pokoknya mulai hari ini kamu jadi dokter pribadi saya” ucap aiden final meninggalkan lea yang masih tercengang dengan perubahan sikap laki laki di depannya
“He's really weird” gumam lea